ARSITEKTUR PERIODE MODERN
Arsitektur modern
adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang menjadi objek
utama untuk diolah. Jika pada masa sebelumnya arsitektur lebih memikirkan
bagaimana cara mengolah façade, ornamen, dan aspek-aspek lain yang sifatnya
kualitas fisik, maka pada masa arsitektur modern kualitas non- fisik lah yang
lebih dipentingkan. Fokus dalam arsitektur modern adalah bagaimana memunculkan
sebuah gagasan ruang, kemudian mengolah dan mengelaborasinya sedemikian rupa,
hingga akhirnya diartikulasikan dalam penyusunan elemen-elemen ruang secara
nyata.
Ciri – ciri dari
arsitektur modern adalah:
- Satu gaya Internasional atau
tanpa gaya (seragam),Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya
dan geografis.
- Berupa khayalan, idealis
- Bentuk tertentu, fungsional,Bentuk
mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
- Less is more ,Semakin sederhana
merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
- Ornamen adalah suatu kejahatan
sehingga perlu ditolak,Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak
efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena
dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia
II.
- Singular(tunggal), Arsitektur
modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak
dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya
(seragam).
- Nihilism, Penekanan perancangan
pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar.
Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan aslinya.
- Kejujuran bahan ,Jenis
bahan/material yang digunakan diekspos secara polos, ditampilkan apa
adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian rupa hingga
hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah beton, baja
dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya untuk
merefleksikan karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas yang
memang menjadi kekuatan dari jenis material tersebut. Memberi sentuhan
plastis seperti membungkus bahan dengan bahan lain adalah upaya yang tidak
dibenarkan karena dinilai mengaburkan, menghancurkan kekuatan asli yang
dimiliki oleh bahan tersebut. , Misal :
1. Beton untuk menampilkan kesan berat, massif,
dingin.
2. Baja untuk kesan kokoh, kuat,
industrialis.
3. Kaca untuk kesan ringan,
transparan, melayang
Pemahaman Bentuk dan
Ruang dalam Arsitektur Modern
Perkembangan
Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai konsep fungsi,
bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini penekanan lebih pada
pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk adalah ”ada dan nyata atau
terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas “ada dan tak terlihat
atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur modern
memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena
perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi
bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan arsitektur
modern bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses sirkulasi dan
berkegiatan (step to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi,
perkembangan arsitektur modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton
bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi
fungsi, Bentuk bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (le
corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya.
1. Le Corbusier, villa
savoye



Pada bangunan Villa
Savoye ini menggunakan analogy linguistic yaitu model expressionis. Si
arsitek ingin mengungkapkan sikapnya yang visioner yang melihat ke depan yang
cenderung lebih berani mengeksploitasi materil-material dan bentuk-bentuk baru. Villa
Savoye ini terlihat seperti melayang karena penonjolan pada lantai 2
yang keluar dan hanya di topang oleh tiang-tiang kecil yang terlihat samar.
Bangunan ini akan terlihat berbeda apabila di lihat dari berbagai sisi.
• abstrak desain mirip patung
• warna - putih murni di luar, warna dengan asosiasi dari kebaruan, kemurnian,
kesederhanaan, dan kesehatan
Ruang yang tercipta haruslah
seefisien mungkin, sesuai dengan kaidah industri. Karena ruang adalah
mesin untuk ditinggali/ditempati. Keindahan diperoleh dari
purism (kemurnian), dimana bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk yang halus
dan sederhana.
· Bentuk
bangunan menggunakan modul manusia, karena bangunan ditekankan pada fungsinya.
· Bentuk
bersifat kubisme dan futuristik.
2. Taj Mahal
Menilik sejarah
pembangunan Taj Mahal ini ternyata pembangunannya menghabiskan waktu 22 tahun
(1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal. Shah Jahan,
kaisar dari Kekaisaran Mughal memiliki kekayaan yang besar selama masa
kejayaannya. Tahun 1631 istri ketiganya dan merupakan istri yang paling
dicintainya wafat sewaktu melahirkan putrinya Gauhara Begum, anak ke-14 mereka.
Hingga pada tahun 1983 Taj Mahal diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Terletak di pinggir sungai Yamuna yang berfungsi sebagai parit
besar menyokong the Great Red Fort of Agra (Benteng
Merah Agung Agra), pusat kerajaan Mughal sampai akhirnya mereka memindahkan ibu
kota pemerintahan ke Delhi pada tahun 1637. Taj menjulang di
pangkalan batu pasir merah yang tinggi diungguli oleh deretan batu pualam
putih yang sangat besar. Disana berdiri kubah terkenal yang diapit empat menara
yang meruncing.
Kubah tugu peringatan yang bertahtakan permata
tersebut, di dalamnya bersemayam ratu Mumtaz Mahal. Karena keindahan hasil
kerja yang begitu hebat, Taj digambarkan sebagai bangunan hasil garapan paramaestro
arsitektur. Kubah Taj terbuat dari marmer putih, tetapi kuburan ditempatkan
melawan bidang datar di seberang sungai dan latar belakang inilah yang menjadi
penyihir warna yang melalui refleksinya mengubah pemandangan Taj berwarna
warni. Warna berganti pada jam-jam berbeda dalam sehari dan selama pergantian
musim.
Di seluruh kompleks, bagian dari ayat-ayat Quran
dipakai sebagai elemen
dekorasi. Kaligrafi disekitar bangunan dibuat oleh penulis kaligrafi Persia
yang menetap di Mughal, Amanat Khan. Dilihat lebih dekat, tulisan Al-Quran di
seluruh lengkungan yang mengelilinginya terlihat sangat seragam dan serasi. Saat
menuju bangunan utama Anda akan menyusuri jalur pejalan kaki yang dibelah
dengan kolam serta taman rumput di kanan kirinya. Burung-burung berterbangan
dengan bebas. Saat masuk ke dalam Anda harus melepas alas kaki. Hal ini
dimaksudkan untuk melindungi lantai marmer.
Seperti kebanyakan makam Mughal, yang pada dasarnya terpengaruh
oleh budaya Persia, elemen dasar makam terdiri dari gedung simetris. fokus Taj
Mahal adalah kuburan mamer putih. Kuburan berada di alas tiang segi empat.
Taj mahal merupakan salah satu ciptaan arsitektur dunia yang paling sempurna. Sejak abad ke
17, para pelancong telah menyebrangi benua untuk datang dan melihat sendiri
keagungan dari Taj Mahal ini.
3. Istana Kaca
Istana
Kaca (1935) di belanda arsitektur Frits Peutz, dibuat dengan konsentrasi kaca
dan baja
Sejak tahun 1920 yang paling terpenting dalam gaya bangunan
adalah gaya arsitektur modern yang telah menetapkan reputasi mereka. Tiga
arsitektur modern terbesar adalah Le Corbusier di Perancis, Mies van der Rohe
dan Walter Gropius di Negara Jerman. Mies van der Rohe dan Gropius keduanya adalah
arsitektur yang menangani gaya Bauhaus.
Arsitek Frank Llyod Wright sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur
modern di Eropa. Wright adalah salah satu dari sekian banyaknya arsitektur yang
sangat berpengaruh dalam dunia perarsitekturan. Pada tahun 1932 didakan pameran
MOMA, Pameran Internasional Arsitektur Modern, yang dilakasanakan oleh Philip
Johnson dan kolaborator Henry-Russell Hitchcock.
1.
Gedung Skyceeper yang
melambangkan arsitektur modern
Karakteristik
Arsitektur modern pada umumnya adalah :
* Suatu penolakan
terhadap gaya lama
* Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan
hasil dalam suatu bangunan.
* Suatu yang menyangkut tentang mesin
* Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam bangunan.
* Menyederhanakan bangunan sehingga format detail menjadi tidak perlu.
ARSITEKTUR PERIODE KLASIK
A. Arsitektur Yunani-
Yunani memiliki tioplogi wilayah berbukit yang memisahkan beberapa suku,
kemudia suku-suku tersebut mulai terorganisir dan membentuk suatu polis
(negara kota) dan menjalankan pemerintahan dengan cara demokrasi. Beberapa
polis terkenal seperti Aegea, Athena, Doria, Ionia, Myconos, Olimpia, Sparta,
dll. Selain itu tipologi berbukit itu juga menjadikan Yunani kaya akan batu,
sehingga banyak material bangunan yang menggunakan batu
1. Megaroon
Arsitektur vernakular
Yunani adalah berupa megaron (rumah tinggal) yang terbuat dari kayu dan
menerapkan rasionaisme keindahan dalam desainnya. Megaron inilah yang kemudian
menjadi preseden dalam membuat arsitektur tradisional Yunani (baik itu berupa
tempat pemerintahan, tempat peribadatan, dll.) Partheon (kuil paganism Yunani)
adalah salah satu contoh arsitektur tradisional Yunani yang nantinya akan
menjadi langgam arsitektur klasik Yunani dan masih digunakan hingga kini.
Megaron (rumah tinggal) yang terbuat dari kayu dan menerapkan
rasionaisme keindahan dalam desainnya. Megaron inilah yang kemudian menjadi
preseden dalam membuat arsitektur tradisional Yunani (baik itu berupa tempat
pemerintahan, tempat peribadatan, dll.) Teater terbuka (untuk public meetings
dan pementasan drama). Teater pada umumnya yang ditetapkan dalam suatu
lereng bukit di luar kota itu , dan mempunyai tempat duduk berupa barisan yang
ditetapkan dalam suatu seperdua lingkaran di sekitar area pusat orkes atau
acara. Di belakang orkes adalah suatu bangunan rendah yang disebut skene, yang
mana bertindak sebagai suatu gudang, suatu kamar ganti, dan juga sebagai latar
belakang pada tindakan yang berlangsung di dalam orkes atau pertunjukkan
tersebut.
Gambar denah megaron
2. Gambar Athens
Parthenon, Yunani
Filsafat dalam
pemahamannya melahirkan paradigma baru mengenai kesempurnaan, suatu persepsi
yang banyak diimplementasikaan dalam kehidupan masyarakat Yunani, sedangkan untuk
desain persepsi tersebut berupa:
- kualitas penghalusan dan pengujian karya manusia: puisi, musik, kriya,
patung, dan arsitektur
- tujuan setiap karya adalah bentuk, detil dan rekayasa yang mencerminkan
kesempurnaan manusia
- keseimbangan simetri merupakan sesuatu yang ideal
- dalam arsitektur, bangunan menampilkan keseimbangan antara elemen vertikal
(kolom) dan elemen horisontal (balok) antara aksi dan istirahat dan geometri
yang sempurna
Gambar Athens Parthenon
yang menggunakan rasio golden section dalam setiap
pertimbangan desainnya
Ilustrasi kolom pada
Athens Parthenon yang digembungkan sebagai ilusi mata untuk memperlihatkan
kolom yang lurus jika bangunan tinggi tersebut dilihat dari depan, hal ini
menunjukan hebatnya rasio peradaban ini
Filsafat berawal ketika manusia berusaha memahami dunia dengan menggunakan
perangkat yang melekat pada manusia (hati dan perasaan), bukan lagi semata
keyakinan. Yakni kebenaran adalah hal yang relatif, tergantung pada persepsi
dan interpertasi manusia, dan kebenaran hanya dapat diperoleh dengan cara
mempertanyakan, menghaluskan pengertian, dan menguji. Beberapa filusuf yang
terkenal diantaranya Aristoteles, Democritus, Plato, Socrates, dll.
Arsitektur klasik Yunani
selain partheon adalah agora (public space,
selasar tempat masyarakat bernteraksi yang terdapat di jalanan), bouleterion (balai
dewan) gymnasium (sekolah), pastanium
(kantor walikota), stadion, & teather. Bangunan-bangunan di Yunani
menggunakan prinsip post linthel yang merupakan penemuan
struktural pertama yakni dua kolom yang dapat mendukung unsur horizontal. Stoa(kolom)
merupakan elemen arsitektural estetis yang ditonjolkan sehingga
kedepannya di beberapa polis setiap kolom memiliki ciri khasnya sendiri
seperti, doric (dari Doria), ionic (dari Ionia), dan corintian (dari Corintia).
Kolom-kolom tersebut dibangun menggunakan rasionalitas masyarakat Yunani yang
kemudian dibakukan dalam sebuah aturan desain yakni golden section dan greek
order. Ilustrasi kolom pada
Athens Parthenon yang digembungkan sebagai ilusi mata untuk memperlihatkan
kolom yang lurus jika bangunan tinggi tersebut dilihat dari depan, hal ini
menunjukan hebatnya rasio peradaban ini
Filsafat berawal ketika manusia berusaha memahami dunia dengan menggunakan
perangkat yang melekat pada manusia (hati dan perasaan), bukan lagi semata
keyakinan. Yakni kebenaran adalah hal yang relatif, tergantung pada persepsi
dan interpertasi manusia, dan kebenaran hanya dapat diperoleh dengan cara
mempertanyakan, menghaluskan pengertian, dan menguji. Beberapa filusuf yang
terkenal diantaranya Aristoteles, Democritus, Plato, Socrates, dll.
Arsitektur klasik Yunani
selain partheon adalah agora (public space,
selasar tempat masyarakat bernteraksi yang terdapat di jalanan), bouleterion (balai
dewan) gymnasium (sekolah), pastanium
(kantor walikota), stadion, & teather. Bangunan-bangunan di Yunani
menggunakan prinsip post linthel yang merupakan penemuan
struktural pertama yakni dua kolom yang dapat mendukung unsur horizontal. Stoa(kolom)
merupakan elemen arsitektural estetis yang ditonjolkan sehingga
kedepannya di beberapa polis setiap kolom memiliki ciri khasnya sendiri
seperti, doric (dari Doria), ionic (dari Ionia), dan corintian (dari Corintia).
Kolom-kolom tersebut dibangun menggunakan rasionalitas masyarakat Yunani yang
kemudian dibakukan dalam sebuah aturan desain yakni golden section dan greek
order.
Gambar detail stoa menurut greek
order (dari kiri ke kanan, doric, ionic, corintian)
B. Arsitektur Romawi
Arsitektur klasik Romawi berkembang dari arsitektur klasik Yunani dan beberapa
arsitektur lain tetangga imperium ini seperti arsitektur Mesopotamia, sehingga
lahir tipologi denah dan teknologi baru dalam arsitektur. Arsitektur klasik
Romawi berupa basilika (pengembangan parthenon), pantheon (parthenon dengan
tipologi denah lingkaran), benteng, aquaduct, kuburan, stadion,
theater, sekolah, hypocaust (bagian servis pemandian),apodyterium (pemandian
air hangat), frigidarium (pemandian air hangat), calidarium (pemandian
air hangat)
3. Rome Pantheon, Italia

Pantheon pada awalnya dibuat pada tahun
27 SM – 25 SM oleh Marcus Vipsanius Agrippa, yang dengan jelas tertulis pada
Portico (beranda bertiang), yaitu M•AGRIPPA•L•F•COS•TERTIUM•FECIT, "Marcus
Agrippa, anak dari Lucius, Konsul untuk ketiga kalinya, membangun bangunan
ini." Patheon pada awalnya dibuat dengan tempat pemandian dan taman-taman.
Tapi bangunan awal ini telah hancur pada tahun 80 M, dan kemudian dibangun
ulang.
Pembangunan ulang Pantheon dilakukan pada tahun 118 M dan
selesai pada tahun 128 M. Dibuat oleh Kaisar Hadrian dan arsitek nya yang tidak
dikenal. Hadrian adalah kaisar yang senang berwisata ke timur, dan seorang
pengagum kebudayaan Yunani.
Seperti yang kita ketahui, bangsa Yunani dan Romawi telah mendirikan banyak
bangunan bundar, dan yang paling mendekati bentuk Pantheon adalah Arsinoeion, sebuah tholos
yang dibuat pada tahun 270 SM di pulau Samothrace di Aegean Utara. Tapi tholos
ini tidak sebesar Pantheon yang bisa membuat orang menahan
nafas ketika melihatnya.
Secara struktur, bentang dome nya adalah 142 feet, atau sekitar 43,2 meter,
yang tidak terkalahkan bahkan sampai 1400 tahun kemudian, Basilika St. Peter di
Roma hanya bisa mencapai bentang 139 feet, atau sekitar 42,5 m saja.
Keseimbangan proporsi yang sempurna dari ruang dalam adalah karena diameter
dalam dome sama dengan tinggi dari lantai ke oculus (bagian terbuka dari dome Pantheon).

Konstruksi dari bangunan ini benar-benar cemerlang, rumit dan asli, tapi tidak
terekspose bagian dalamnya. Pada dasarnya struktur yang digunakan adalah
struktur Bearing Wall (dinding pemikul). Keseluruhan bagian dome ditutupi
dengan ornamen arsitektur yang merupakan variasi. Bahan yang digunakan sebagai
strukturnya ada beton romawi dengan material pengisi yaitu : travertine, tufa,
bata, dan light volcanic pumice. Cara menggunakan materialnya pun jenius.
Seiring dengan tingginya bangunan, maka material campuran betonnya juga
menggunakan bahan-bahan yang ringan. Pondasi nya menggunakan batu, dan bagian
atasnya menggunakan light pumice, dan dibuat lubang oculus sebesar 28 feet atau
sekitar 8,5 m. Entah bagaimana caranya dome yang dibuat dengan beton romawi yang
pada jaman itu belum memiliki kekuatan seperti beton jaman sekarang, tapi masih
bisa tegak berdiri hingga saat ini. Padahal bangunan yang dibangun pada masa
itu rata-rata tinggal sejarahnya saja. Kalaupun ada maka tinggal
puing-puingnya. Sedangkan Pantheonmasih tegak berdiri dan masih
berfungsi.

Gambar 3 : Potongan Pantheon yang memperlihatkan ssistem
struktur dan oculus nya
Lubang oculus yang menarik hati ini merupakan suatu klimaks dari padangan mata
pengunjung yang datang ke Pantheon. Lubang ini dibuat untuk
menggambarkan kedekatan dengan cahaya surga. Lintasan matahari yang melintasi
lubang oculus ini menjadikan pencahayaan di dalam Pantheon terasa karena adanya pantulan
cahaya ke dinding dan lantai. Bentuk bundar yang nyaris sempurna pada bagian
dalam dome sepertinya tidak pernah dilihat di permukaan bumi manapun
sebelumnya. Bagaikan sebuah efek yang tak pernah berubah seperti hubungan
dewa-dewa, alam, manusia, dan situasinya.

Pantheon banyak mengilhami pembuatan
bangunan-bangunan masa kini, sebagai penggambaran bangunan yang merupakan
pencapaian tertinggi keagamaan dan ambisi politik. Patheon ditiru pada bangunan
Andrea Palladio, Villa Rotunda di Italia, dan Durban Hall di India.
Bangunan ini juga pernah digunakan makam bagi banyak orang terkenal, seperti
pelukis terkenal, Raphael dan Annibale Caracci, arsitek Baldassare Peruzzi dan
dua raja dari Italia, yaitu: Vittorio Emanuele II dan Umberto I, dan ratu dari
Umberto I, Margherita. Pada akhirnya, bangunan kuil ini pun berubah fungsi
menjadi gereja, sejak diubah fungsinya oleh Paus Boniface IV pada tahun 609 M,
dan dikenal tidak lagi sebagai Pantheon, tapi dengan nama baru, Roman
Catholic Church Sta. Maria Rotonda, yang sampai sekarang masih digunakan
4.Maison Carrée,
Prancis

Gambar denah Rome
Pantheon dan denah-denah pantheon lain pengembangan dari denah parthenon Yunani
Arsitektur klasik Romawi memiliki banyak jenis pemandian karena dalam
budayanya bath (pemandian) adalah tempat berinteraksinya
masyarakat, seperti agora bagi masyarakat Yunani sebelumnya.
Dalam pengembangannya, arsitektur klasik Romawi mengembangkan roman
order (dari greek order), tipologi baru berupa parthenon (partheon dengan
tipologi denah lingkaran), pergamon (partheon yang
lantai dasarnya ditinggikan), teknik konstruksi baru seperti arch, vault, dome yang
semua kebanyakan diterapkan dari arsitektur mesopotamia, serta penemuan
material baru batu bata, karena arsitektur klasik Romawi masih mengadopsi
arsitektur Yunani namun bukan lagi menggunakan batu sebagai materialnya (karena
kekayaan SDA yang berbeda).
Gambar interior Rome Pantheon, memperlihatkan struktur baru berupa arch (lengkungan),vault (kolong
ruang), dan dome (kubah)
Gambar detail kolom
menurut roman order (disandingkan dengan greek order)
4. Teater
terbuka (untuk public meetings dan pementasan drama). Teater pada umumnya yang ditetapkan dalam
suatu lereng bukit di luar kota itu , dan mempunyai tempat duduk berupa barisan
yang ditetapkan dalam suatu seperdua lingkaran di sekitar area pusat orkes atau
acara. Di belakang orkes adalah suatu bangunan rendah yang disebut skene, yang
mana bertindak sebagai suatu gudang, suatu kamar ganti, dan juga sebagai latar
belakang pada tindakan yang berlangsung di dalam orkes atau pertunjukkan
tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
http://archidkot.blogspot.co.id/2016/04/tugas-sejarah-dan-teori-arsitektur-dunia.html
http://archive.kaskus.co.id/thread/12690847/0/sejarah-arsitektur