Kamis, 13 Oktober 2016

RUMAH BOTOL KARYA RIDWAN KAMIL

Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini, terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas. Dengan teknologi yang tepat,  sampah yang tadinya menjadi masalah sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomitinggi. Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi barang-barang yang berguna. Daur ulang merupakan proses untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
Manfaat Dari Daur Ulang :
1. Menghemat energi
2. Mengurangi Polusi
3. Menghemat SDA
4. Manfaat Ekonomis
5. Menghemat ruang


Rumah botol bekas ala Ridwan Kamil
 dengan konsep green design menjadikan rumah yang hemat energi, ramah lingkungan dan terbuat dari material barang daur ulang.  Rumah botol milik arsitek dari Bandung M. Ridwan Kamil, ST., MUD yang beralamat di Jalan Cigadung Selatan 7/28 Bandung ini mendapat gelar juara dalam Green Design Award 2009, yang diselenggarakan oleh BCI Asia. Rumah tinggalnya yang memanfaatkan botol bekas minuman berenergi itu ternyata berhasil menyisihkan karya delapan puluh peserta lain dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Hongkong, dan Cina. Sungguh benar-benar prestasi anak bangsa yang sangat membanggakan.
Rumah minimalis ini 60 persen dibalut oleh kumpulan botol kaca bekas yaitu menggunakan 30 puluh ribu botol bekas yang mayoritasnya menghadap kekluar sebagai pembentuk utama karakter kulit bangunan. Tidak hanya memiliki nilai estetis tetapi juga bersifat fungsional meneruskan cahaya yang artistik kedalam bangunan rumah. Ide awal sang pemilik rumah yang juga arsiteknya, bermula dari sampah botol kaca yang berserakan. Untuk waktu pengerjaannya pun terbilang cukup lama yaitu 6 bulan untuk mengumpulkan botol-botol bekas dan pembangunannaya memakan waktu 2 tahun.
Bentuk rumah rumah botol didesain memiliki dua sayap, yakni sayap depan dan belakang, serta di bagian tengah rumah terdapat sebuah taman. Desain ini sengaja untuk bisa menangkap sinar matahari lebih banyak. Akibatnya cahaya matahari bisa masuk dari tiga sisi rumah.
Karna bangunan ini berkonsep green desain dan syarat nya harus hemat energy. Bentuk bangunan yang memiliki dua sayap juga membuat udara mengalir bebas. Sehingga rumah tersebut lebih mengandalkan udara alami daripada AC. Udara panas di luar juga tidak membuat gerah di dalam rumah. Karena udara panas tersebut akan terperangkap di dalam botol-botol bekas yang menjadi dinding rumah. Cahaya yang di pantulkan oleh botol-botol ini juga memberikan kesan indah dan juga hangat.
Ridwan Kamil juga berusaha mewujudkan keseimbangan dengan alam yang harmonis ke dalam rumah, antara lain dengan membangun space terbuka sebagai zona transisi antar ruang; meminimalisir sekat-sekat yang dapat membatasi aliran udara serta merancang model bukaan jendela dan pintu yang sesuai dengan kaidah penghawaan alami yang optimal. Komitmennya terhadap konsep rumah ramah lingkungan juga ditunjukkan ke dalam pemilihan material beton ekspose yang meminimalkan penggunaan cat di luar bangunan. Keberadaan kolam renang di bagian belakang rumah juga menambah harmoni rumah tersebut.

 

Di bagian luar lantai dua, juga tampak botol-botol itu disusun seperti kubus seukuran 50x50 centimeter. Kubus-kubus dari susunan botol bekas itu diselingi dengan kaca-kaca dengan ukuran serupa


TAMPAK DEPAN RUMAH

Perawatan yang dilakukan untuk rumah ini juga cukup mudah bagian botol yang berada di dalam rumah cukup di lap,bagian luar di semprot menggunakan air biasa dan dilakukan beberapa bulan sekali saja. Rumah botol ini bisa menjadi inspirasi bagi arsitek muda dan masyarakat agar dapat lebih mencintai lingkungan dengan memanfaatn kan barang-barang yang tidak terpakai yang ada disekitar kita untuk memanfaatkannya dan mecoba sesuatu yang baru.



 DAFTAR PUSTAKA

http://www.lingkarwarna.com/2016/02/desain-rumah-minimalis-ridwan-kamil.html   http://economy.okezone.com/read/2013/04/25/479/797393/rumah-botol-ini-raih-penghargaan-green-design
RUMAH BOTOL KARYA RIDWAN KAMIL

Sampai saat ini sampah merupakan masalah serius di negeri ini, terutama di kota-kota besar dengan jumlah penduduk yang melebihi batas. Dengan teknologi yang tepat,  sampah yang tadinya menjadi masalah sebagai barang buangan, kotor, berbau, menimbulkan penyakit dan mencemari lingkungan dapat menjadi barang yang bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomitinggi. Daur ulang adalah salah satu cara yang digunakan untuk meminimalkan jumlah sampah yang ada untuk meningkatkan nilai ekonomisnya menjadi barang-barang yang berguna. Daur ulang merupakan proses untuk mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
Manfaat Dari Daur Ulang :
1. Menghemat energi
2. Mengurangi Polusi
3. Menghemat SDA
4. Manfaat Ekonomis
5. Menghemat ruang


Rumah botol bekas ala Ridwan Kamil
 dengan konsep green design menjadikan rumah yang hemat energi, ramah lingkungan dan terbuat dari material barang daur ulang.  Rumah botol milik arsitek dari Bandung M. Ridwan Kamil, ST., MUD yang beralamat di Jalan Cigadung Selatan 7/28 Bandung ini mendapat gelar juara dalam Green Design Award 2009, yang diselenggarakan oleh BCI Asia. Rumah tinggalnya yang memanfaatkan botol bekas minuman berenergi itu ternyata berhasil menyisihkan karya delapan puluh peserta lain dari delapan negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Hongkong, dan Cina. Sungguh benar-benar prestasi anak bangsa yang sangat membanggakan.
Rumah minimalis ini 60 persen dibalut oleh kumpulan botol kaca bekas yaitu menggunakan 30 puluh ribu botol bekas yang mayoritasnya menghadap kekluar sebagai pembentuk utama karakter kulit bangunan. Tidak hanya memiliki nilai estetis tetapi juga bersifat fungsional meneruskan cahaya yang artistik kedalam bangunan rumah. Ide awal sang pemilik rumah yang juga arsiteknya, bermula dari sampah botol kaca yang berserakan. Untuk waktu pengerjaannya pun terbilang cukup lama yaitu 6 bulan untuk mengumpulkan botol-botol bekas dan pembangunannaya memakan waktu 2 tahun.
Bentuk rumah rumah botol didesain memiliki dua sayap, yakni sayap depan dan belakang, serta di bagian tengah rumah terdapat sebuah taman. Desain ini sengaja untuk bisa menangkap sinar matahari lebih banyak. Akibatnya cahaya matahari bisa masuk dari tiga sisi rumah.
Karna bangunan ini berkonsep green desain dan syarat nya harus hemat energy. Bentuk bangunan yang memiliki dua sayap juga membuat udara mengalir bebas. Sehingga rumah tersebut lebih mengandalkan udara alami daripada AC. Udara panas di luar juga tidak membuat gerah di dalam rumah. Karena udara panas tersebut akan terperangkap di dalam botol-botol bekas yang menjadi dinding rumah. Cahaya yang di pantulkan oleh botol-botol ini juga memberikan kesan indah dan juga hangat.
Ridwan Kamil juga berusaha mewujudkan keseimbangan dengan alam yang harmonis ke dalam rumah, antara lain dengan membangun space terbuka sebagai zona transisi antar ruang; meminimalisir sekat-sekat yang dapat membatasi aliran udara serta merancang model bukaan jendela dan pintu yang sesuai dengan kaidah penghawaan alami yang optimal. Komitmennya terhadap konsep rumah ramah lingkungan juga ditunjukkan ke dalam pemilihan material beton ekspose yang meminimalkan penggunaan cat di luar bangunan. Keberadaan kolam renang di bagian belakang rumah juga menambah harmoni rumah tersebut.

 

Di bagian luar lantai dua, juga tampak botol-botol itu disusun seperti kubus seukuran 50x50 centimeter. Kubus-kubus dari susunan botol bekas itu diselingi dengan kaca-kaca dengan ukuran serupa


TAMPAK DEPAN RUMAH

Perawatan yang dilakukan untuk rumah ini juga cukup mudah bagian botol yang berada di dalam rumah cukup di lap,bagian luar di semprot menggunakan air biasa dan dilakukan beberapa bulan sekali saja. Rumah botol ini bisa menjadi inspirasi bagi arsitek muda dan masyarakat agar dapat lebih mencintai lingkungan dengan memanfaatn kan barang-barang yang tidak terpakai yang ada disekitar kita untuk memanfaatkannya dan mecoba sesuatu yang baru.



 DAFTAR PUSTAKA
http://www.lingkarwarna.com/2016/02/desain-rumah-minimalis-ridwan-kamil.htmlhttp://economy.okezone.com/read/2013/04/25/479/797393/rumah-botol-ini-raih-penghargaan-green-design

Senin, 10 Oktober 2016

analisa sederhana hasil arsitektur periode modern dan klasik

ARSITEKTUR PERIODE MODERN

Arsitektur modern adalah sebuah sesi dalam perkembangan arsitektur dimana ruang menjadi objek utama untuk diolah. Jika pada masa sebelumnya arsitektur lebih memikirkan bagaimana cara mengolah façade, ornamen, dan aspek-aspek lain yang sifatnya kualitas fisik, maka pada masa arsitektur modern kualitas non- fisik lah yang lebih dipentingkan. Fokus dalam arsitektur modern adalah bagaimana memunculkan sebuah gagasan ruang, kemudian mengolah dan mengelaborasinya sedemikian rupa, hingga akhirnya diartikulasikan dalam penyusunan elemen-elemen ruang secara nyata.



Ciri – ciri dari arsitektur modern adalah: 
  • Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam),Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis. 
  • Berupa khayalan, idealis 
  • Bentuk tertentu, fungsional,Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.  
  • Less is more ,Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut. 
  • Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak,Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II. 
  • Singular(tunggal), Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam). 
  • Nihilism, Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan aslinya. 
  • Kejujuran bahan ,Jenis bahan/material yang digunakan diekspos secara polos, ditampilkan apa adanya. Tidak ditutup-tutupi atau dikamuflase sedemikian rupa hingga hilang karakter aslinya. Terutama bahan yang digunakan adalah beton, baja dan kaca. Material-material tersebut dimunculkan apa adanya untuk merefleksikan karakternya yang murni, karakter tertentu yang khas yang memang menjadi kekuatan dari jenis material tersebut. Memberi sentuhan plastis seperti membungkus bahan dengan bahan lain adalah upaya yang tidak dibenarkan karena dinilai mengaburkan, menghancurkan kekuatan asli yang dimiliki oleh bahan tersebut. , Misal : 
1.     Beton untuk menampilkan kesan berat, massif, dingin. 
2.     Baja untuk kesan kokoh, kuat, industrialis. 
     3. Kaca untuk kesan ringan, transparan, melayang

Pemahaman Bentuk dan Ruang dalam Arsitektur Modern 

Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai konsep fungsi, bentuk, konstruksi dan ruang. Namun dalam pembahasan ini penekanan lebih pada pembahasan bentuk dan ruang, ciri pokok dari bentuk adalah ”ada dan nyata atau terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas “ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan arsitektur modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi bahan pada masa itu. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan arsitektur modern bersifat lebih mengalir dan hirarki berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step to step). Sekedar untuk melengkapi dari segi konstruksi, perkembangan arsitektur modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang ringan dan dilihat dari segi fungsi, Bentuk bangunan arsitektur modern menggunakan modul manusia (le corbusier) karena bangunan ditekankan pada fungsinya.



1.     Le Corbusier,  villa savoye 



Pada bangunan Villa Savoye ini menggunakan analogy linguistic yaitu model expressionis. Si arsitek ingin mengungkapkan sikapnya yang visioner yang melihat ke depan yang cenderung lebih berani mengeksploitasi materil-material dan bentuk-bentuk baru. Villa Savoye ini terlihat seperti melayang karena penonjolan pada lantai 2 yang keluar dan hanya di topang oleh tiang-tiang kecil yang terlihat samar. Bangunan ini akan terlihat berbeda apabila di lihat dari berbagai sisi.
• abstrak desain mirip patung
• warna - putih murni di luar, warna dengan asosiasi dari kebaruan, kemurnian, kesederhanaan, dan kesehatan
  Ruang yang tercipta haruslah seefisien mungkin, sesuai dengan kaidah industri. Karena ruang adalah mesin    untuk ditinggali/ditempati. Keindahan diperoleh dari purism (kemurnian), dimana bentuk-bentuk yang digunakan adalah bentuk yang halus dan sederhana.
· Bentuk bangunan menggunakan modul manusia, karena bangunan ditekankan pada fungsinya.
· Bentuk bersifat kubisme dan futuristik.
2. Taj Mahal
Menilik sejarah pembangunan Taj Mahal ini ternyata pembangunannya menghabiskan waktu 22 tahun (1630-1653) dan merupakan sebuah adi karya dari arsitektur Mughal. Shah Jahan, kaisar dari Kekaisaran Mughal memiliki kekayaan yang besar selama masa kejayaannya. Tahun 1631 istri ketiganya dan merupakan istri yang paling dicintainya wafat sewaktu melahirkan putrinya Gauhara Begum, anak ke-14 mereka. Hingga pada tahun 1983 Taj Mahal diterima sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Terletak di pinggir sungai Yamuna yang berfungsi sebagai parit besar menyokong  the Great Red Fort of Agra (Benteng Merah Agung Agra), pusat kerajaan Mughal sampai akhirnya mereka memindahkan ibu kota pemerintahan ke Delhi pada tahun 1637. Taj menjulang di pangkalan batu pasir merah yang tinggi diungguli oleh deretan  batu pualam putih yang sangat besar. Disana berdiri kubah terkenal yang diapit empat menara yang meruncing.
Kubah tugu peringatan yang bertahtakan permata tersebut, di dalamnya bersemayam ratu Mumtaz Mahal. Karena keindahan hasil kerja yang begitu hebat, Taj digambarkan sebagai bangunan hasil garapan paramaestro arsitektur. Kubah Taj terbuat dari marmer putih, tetapi kuburan ditempatkan melawan bidang datar di seberang sungai dan latar belakang inilah yang menjadi penyihir warna yang melalui refleksinya mengubah pemandangan Taj berwarna warni. Warna berganti pada jam-jam berbeda dalam sehari dan selama pergantian musim.
Di seluruh kompleks, bagian dari ayat-ayat Quran dipakai sebagai elemen dekorasi. Kaligrafi disekitar bangunan dibuat oleh penulis kaligrafi Persia yang menetap di Mughal, Amanat Khan. Dilihat lebih dekat, tulisan Al-Quran di seluruh lengkungan yang mengelilinginya terlihat sangat seragam dan serasi. Saat menuju bangunan utama Anda akan menyusuri jalur pejalan kaki yang dibelah dengan kolam serta taman rumput di kanan kirinya. Burung-burung berterbangan dengan bebas. Saat masuk ke dalam Anda harus melepas alas kaki. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi lantai marmer.

Seperti kebanyakan makam Mughal, yang pada dasarnya terpengaruh oleh budaya Persia, elemen dasar makam terdiri dari gedung simetris. fokus Taj Mahal adalah kuburan mamer putih. Kuburan berada di alas tiang segi empat.  Taj mahal merupakan salah satu ciptaan arsitektur dunia yang paling sempurna. Sejak abad ke 17, para pelancong telah menyebrangi benua untuk datang dan melihat sendiri keagungan dari Taj Mahal ini.

3. Istana Kaca
Istana Kaca (1935) di belanda arsitektur Frits Peutz, dibuat dengan konsentrasi kaca dan baja 

Sejak tahun 1920 yang paling terpenting dalam gaya bangunan adalah gaya arsitektur modern yang telah menetapkan reputasi mereka. Tiga arsitektur modern terbesar adalah Le Corbusier di Perancis, Mies van der Rohe dan Walter Gropius di Negara Jerman. Mies van der Rohe dan Gropius keduanya adalah arsitektur yang menangani gaya Bauhaus.

Arsitek Frank Llyod Wright sangat berpengaruh dalam perkembangan arsitektur modern di Eropa. Wright adalah salah satu dari sekian banyaknya arsitektur yang sangat berpengaruh dalam dunia perarsitekturan. Pada tahun 1932 didakan pameran MOMA, Pameran Internasional Arsitektur Modern, yang dilakasanakan oleh Philip Johnson dan kolaborator Henry-Russell Hitchcock.

1.     Gedung Skyceeper yang melambangkan arsitektur modern

Karakteristik Arsitektur modern pada umumnya adalah :
* Suatu penolakan terhadap gaya lama
* Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan dan fungsi sangatlah menentukan hasil dalam suatu bangunan.
* Suatu yang menyangkut tentang mesin
* Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam bangunan.
* Menyederhanakan bangunan sehingga format detail menjadi tidak perlu.



 


ARSITEKTUR PERIODE KLASIK

A. Arsitektur Yunani-


Yunani memiliki tioplogi wilayah berbukit yang memisahkan beberapa suku, kemudia suku-suku tersebut  mulai terorganisir dan membentuk suatu polis (negara kota) dan menjalankan pemerintahan dengan cara demokrasi. Beberapa polis terkenal seperti Aegea, Athena, Doria, Ionia, Myconos, Olimpia, Sparta, dll. Selain itu tipologi berbukit itu juga menjadikan Yunani kaya akan batu, sehingga banyak material bangunan yang menggunakan batu  



1. Megaroon
Arsitektur vernakular Yunani adalah berupa megaron (rumah tinggal) yang terbuat dari kayu dan menerapkan rasionaisme keindahan dalam desainnya. Megaron inilah yang kemudian menjadi preseden dalam membuat arsitektur tradisional Yunani (baik itu berupa tempat pemerintahan, tempat peribadatan, dll.) Partheon (kuil paganism Yunani) adalah salah satu contoh arsitektur tradisional Yunani yang nantinya akan menjadi langgam arsitektur klasik Yunani dan masih digunakan hingga kini.

Megaron (rumah tinggal) yang terbuat dari kayu dan menerapkan rasionaisme keindahan dalam desainnya. Megaron inilah yang kemudian menjadi preseden dalam membuat arsitektur tradisional Yunani (baik itu berupa tempat pemerintahan, tempat peribadatan, dll.)  Teater terbuka (untuk public meetings dan pementasan drama). Teater pada umumnya yang ditetapkan dalam suatu lereng bukit di luar kota itu , dan mempunyai tempat duduk berupa barisan yang ditetapkan dalam suatu seperdua lingkaran di sekitar area pusat orkes atau acara. Di belakang orkes adalah suatu bangunan rendah yang disebut skene, yang mana bertindak sebagai suatu gudang, suatu kamar ganti, dan juga sebagai latar belakang pada tindakan yang berlangsung di dalam orkes atau pertunjukkan tersebut.

 Gambar denah megaron
2. Gambar Athens Parthenon, Yunani

Filsafat dalam pemahamannya melahirkan paradigma baru mengenai kesempurnaan, suatu persepsi yang banyak diimplementasikaan dalam kehidupan masyarakat Yunani, sedangkan untuk desain persepsi tersebut berupa:

- kualitas penghalusan dan pengujian karya manusia: puisi, musik, kriya, patung, dan arsitektur
- tujuan setiap karya adalah bentuk, detil dan rekayasa yang mencerminkan kesempurnaan manusia
- keseimbangan simetri merupakan sesuatu yang ideal
- dalam arsitektur, bangunan menampilkan keseimbangan antara elemen vertikal (kolom) dan elemen horisontal (balok) antara aksi dan istirahat dan geometri yang sempurna
Gambar Athens Parthenon yang menggunakan rasio golden section dalam setiap pertimbangan desainnya
Ilustrasi kolom pada Athens Parthenon yang digembungkan sebagai ilusi mata untuk memperlihatkan kolom yang lurus jika bangunan tinggi tersebut dilihat dari depan, hal ini menunjukan hebatnya rasio peradaban ini



Filsafat berawal ketika manusia berusaha memahami dunia dengan menggunakan perangkat yang melekat pada manusia (hati dan perasaan), bukan lagi semata keyakinan. Yakni kebenaran adalah hal yang relatif, tergantung pada persepsi dan interpertasi manusia, dan kebenaran hanya dapat diperoleh dengan cara mempertanyakan, menghaluskan pengertian, dan menguji. Beberapa filusuf yang terkenal diantaranya Aristoteles, Democritus, Plato, Socrates, dll.


Arsitektur klasik Yunani selain partheon adalah  agora (public space, selasar tempat masyarakat bernteraksi yang terdapat di jalanan), bouleterion (balai dewan) gymnasium (sekolah), pastanium  (kantor walikota), stadion, & teather. Bangunan-bangunan di Yunani menggunakan prinsip post linthel yang merupakan penemuan struktural pertama yakni dua kolom yang dapat mendukung unsur horizontal. Stoa(kolom) merupakan elemen arsitektural estetis  yang ditonjolkan sehingga kedepannya di beberapa polis setiap kolom memiliki ciri khasnya sendiri seperti, doric (dari Doria), ionic (dari Ionia), dan corintian (dari Corintia). Kolom-kolom tersebut dibangun menggunakan rasionalitas masyarakat Yunani yang kemudian dibakukan dalam sebuah aturan desain yakni golden section dan greek order. Ilustrasi kolom pada Athens Parthenon yang digembungkan sebagai ilusi mata untuk memperlihatkan kolom yang lurus jika bangunan tinggi tersebut dilihat dari depan, hal ini menunjukan hebatnya rasio peradaban ini



Filsafat berawal ketika manusia berusaha memahami dunia dengan menggunakan perangkat yang melekat pada manusia (hati dan perasaan), bukan lagi semata keyakinan. Yakni kebenaran adalah hal yang relatif, tergantung pada persepsi dan interpertasi manusia, dan kebenaran hanya dapat diperoleh dengan cara mempertanyakan, menghaluskan pengertian, dan menguji. Beberapa filusuf yang terkenal diantaranya Aristoteles, Democritus, Plato, Socrates, dll.


Arsitektur klasik Yunani selain partheon adalah  agora (public space, selasar tempat masyarakat bernteraksi yang terdapat di jalanan), bouleterion (balai dewan) gymnasium (sekolah), pastanium  (kantor walikota), stadion, & teather. Bangunan-bangunan di Yunani menggunakan prinsip post linthel yang merupakan penemuan struktural pertama yakni dua kolom yang dapat mendukung unsur horizontal. Stoa(kolom) merupakan elemen arsitektural estetis  yang ditonjolkan sehingga kedepannya di beberapa polis setiap kolom memiliki ciri khasnya sendiri seperti, doric (dari Doria), ionic (dari Ionia), dan corintian (dari Corintia). Kolom-kolom tersebut dibangun menggunakan rasionalitas masyarakat Yunani yang kemudian dibakukan dalam sebuah aturan desain yakni golden section dan greek order. 

Gambar detail stoa menurut greek order (dari kiri ke kanan, doric, ionic, corintian)


B. Arsitektur Romawi
Arsitektur klasik Romawi berkembang dari arsitektur klasik Yunani dan beberapa arsitektur lain tetangga imperium ini seperti arsitektur Mesopotamia, sehingga lahir tipologi denah dan teknologi baru dalam arsitektur. Arsitektur klasik Romawi berupa basilika (pengembangan parthenon), pantheon (parthenon dengan tipologi denah lingkaran), benteng, aquaduct, kuburan, stadion, theater, sekolah, hypocaust (bagian servis pemandian),apodyterium (pemandian air hangat), frigidarium (pemandian air hangat), calidarium (pemandian air hangat)

3.     Rome Pantheon, Italia
Pantheon pada awalnya dibuat pada tahun 27 SM – 25 SM oleh Marcus Vipsanius Agrippa, yang dengan jelas tertulis pada Portico (beranda bertiang), yaitu M•AGRIPPA•L•F•COS•TERTIUM•FECIT, "Marcus Agrippa, anak dari Lucius, Konsul untuk ketiga kalinya, membangun bangunan ini." Patheon pada awalnya dibuat dengan tempat pemandian dan taman-taman. Tapi bangunan awal ini telah hancur pada tahun 80 M, dan kemudian dibangun ulang.
Pembangunan ulang Pantheon dilakukan pada tahun 118 M dan selesai pada tahun 128 M. Dibuat oleh Kaisar Hadrian dan arsitek nya yang tidak dikenal. Hadrian adalah kaisar yang senang berwisata ke timur, dan seorang pengagum kebudayaan Yunani.
Seperti yang kita ketahui, bangsa Yunani dan Romawi telah mendirikan banyak bangunan bundar, dan yang paling mendekati bentuk Pantheon adalah Arsinoeion, sebuah tholos yang dibuat pada tahun 270 SM di pulau Samothrace di Aegean Utara. Tapi tholos ini tidak sebesar Pantheon yang bisa membuat orang menahan nafas ketika melihatnya.
Secara struktur, bentang dome nya adalah 142 feet, atau sekitar 43,2 meter, yang tidak terkalahkan bahkan sampai 1400 tahun kemudian, Basilika St. Peter di Roma hanya bisa mencapai bentang 139 feet, atau sekitar 42,5 m saja. Keseimbangan proporsi yang sempurna dari ruang dalam adalah karena diameter dalam dome sama dengan tinggi dari lantai ke oculus (bagian terbuka dari dome Pantheon).
 



Konstruksi dari bangunan ini benar-benar cemerlang, rumit dan asli, tapi tidak terekspose bagian dalamnya. Pada dasarnya struktur yang digunakan adalah struktur Bearing Wall (dinding pemikul). Keseluruhan bagian dome ditutupi dengan ornamen arsitektur yang merupakan variasi. Bahan yang digunakan sebagai strukturnya ada beton romawi dengan material pengisi yaitu : travertine, tufa, bata, dan light volcanic pumice. Cara menggunakan materialnya pun jenius. Seiring dengan tingginya bangunan, maka material campuran betonnya juga menggunakan bahan-bahan yang ringan. Pondasi nya menggunakan batu, dan bagian atasnya menggunakan light pumice, dan dibuat lubang oculus sebesar 28 feet atau sekitar 8,5 m. Entah bagaimana caranya dome yang dibuat dengan beton romawi yang pada jaman itu belum memiliki kekuatan seperti beton jaman sekarang, tapi masih bisa tegak berdiri hingga saat ini. Padahal bangunan yang dibangun pada masa itu rata-rata tinggal sejarahnya saja. Kalaupun ada maka tinggal puing-puingnya. Sedangkan Pantheonmasih tegak berdiri dan masih berfungsi.


Gambar 3 : Potongan Pantheon yang memperlihatkan ssistem struktur dan oculus nya


Lubang oculus yang menarik hati ini merupakan suatu klimaks dari padangan mata pengunjung yang datang ke Pantheon. Lubang ini dibuat untuk menggambarkan kedekatan dengan cahaya surga. Lintasan matahari yang melintasi lubang oculus ini menjadikan pencahayaan di dalam Pantheon terasa karena adanya pantulan cahaya ke dinding dan lantai. Bentuk bundar yang nyaris sempurna pada bagian dalam dome sepertinya tidak pernah dilihat di permukaan bumi manapun sebelumnya. Bagaikan sebuah efek yang tak pernah berubah seperti hubungan dewa-dewa, alam, manusia, dan situasinya.

Pantheon banyak mengilhami pembuatan bangunan-bangunan masa kini, sebagai penggambaran bangunan yang merupakan pencapaian tertinggi keagamaan dan ambisi politik. Patheon ditiru pada bangunan Andrea Palladio, Villa Rotunda di Italia, dan Durban Hall di India.

Bangunan ini juga pernah digunakan makam bagi banyak orang terkenal, seperti pelukis terkenal, Raphael dan Annibale Caracci, arsitek Baldassare Peruzzi dan dua raja dari Italia, yaitu: Vittorio Emanuele II dan Umberto I, dan ratu dari Umberto I, Margherita. Pada akhirnya, bangunan kuil ini pun berubah fungsi menjadi gereja, sejak diubah fungsinya oleh Paus Boniface IV pada tahun 609 M, dan dikenal tidak lagi sebagai Pantheon, tapi dengan nama baru, Roman Catholic Church Sta. Maria Rotonda, yang sampai sekarang masih digunakan

4.Maison Carrée, Prancis
Gambar denah Rome Pantheon dan denah-denah pantheon lain pengembangan dari denah parthenon Yunani

Arsitektur klasik Romawi memiliki banyak jenis pemandian karena dalam budayanya bath (pemandian) adalah tempat berinteraksinya masyarakat, seperti agora bagi masyarakat Yunani sebelumnya. Dalam pengembangannya, arsitektur klasik Romawi mengembangkan roman order (dari greek order), tipologi baru berupa parthenon (partheon dengan tipologi denah lingkaran), pergamon (partheon yang lantai dasarnya ditinggikan), teknik konstruksi baru seperti archvaultdome yang semua kebanyakan diterapkan dari arsitektur mesopotamia, serta penemuan material baru batu bata, karena arsitektur klasik Romawi masih mengadopsi arsitektur Yunani namun bukan lagi menggunakan batu sebagai materialnya (karena kekayaan SDA yang berbeda).

Gambar interior Rome Pantheon, memperlihatkan struktur baru berupa arch (lengkungan),vault (kolong ruang), dan dome (kubah)


Gambar detail kolom menurut roman order (disandingkan dengan greek order)
 

4.     Teater terbuka (untuk public meetings dan pementasan drama). Teater pada umumnya yang ditetapkan dalam suatu lereng bukit di luar kota itu , dan mempunyai tempat duduk berupa barisan yang ditetapkan dalam suatu seperdua lingkaran di sekitar area pusat orkes atau acara. Di belakang orkes adalah suatu bangunan rendah yang disebut skene, yang mana bertindak sebagai suatu gudang, suatu kamar ganti, dan juga sebagai latar belakang pada tindakan yang berlangsung di dalam orkes atau pertunjukkan tersebut.