ANCAMAN DALAM TAYANGAN MEDIA
( tema: manusia dan kegelisahan)
Sesuai perkembangan zaman,teknologi pun berkembang terus
menerus. Setiap orang termasuk anak-anak
dapat mendapatkan berbagai macam informasi termasuk dari TV. Anak-anak yang
tidak mengetahui apakah itu buruk atau tidak akan meniru apa yang dia
lihat,jadi jika tontonannya tidak mendidik akan mempengaruhi sifat anak
tersebut. Karena ini banyak orang tua yang tidak tenang dengan tayangan yang
sekarang ada.
Dalam jurnalnya, Anderson, dan kawan- kawan (2003)
menjelaskan bahwa ada tiga jenis agresifitas yang dapat muncul dari pengaruh
media, yaitu: aggressive thinking, aggressive emotions, danaggressive
behavior. Aggressive thinking (pemikiran agresif) merupakan keyakinan
ataupun sikap yang mengarahkan pada agresifitas. Aggressive emotions merupakan
reaksi emosi yang terkait dengan perilaku agresif, misalnya marah. Adapun aggressive
behavior (perilaku agresif), seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
merupakan suatu bentuk perilaku yang diarahkan untuk merusak atau melukai orang
lain. Hal ini sangat membuat khawatir dan ditakutkan akan membuat perkembangan
anak menjadi terganggu.
Dari hasil kajian yang dilakukan oleh KPI (Komisi Penyiaran
Indonesia) pada tahun 2009, ditemukan bahwa unsur kekerasan merupakan unsur
pelanggaran yang dominan dalam program tayangan anak-anak.
Saat ini KPI telah melarang beberapa kartun tayang di
Indonesia.seperti
-Crayon Sinchan karena mempunyai nuansa yang pornografi
dengan melibatkan anak-anak kecil.
-Tom yang ingin menangkap tikus bernama Jerry. Demi
mendapatkan Jerry, Tom pun memasang jebakan di rumah majikannya sampai
menggunakan bom untuk menangkap Jerry. Adegan itulah yang dinilai KPI sebagai
adegan berbahaya untuk ditonton anak.
-SPONGEBOB SQUAREPANTS
SpongeBob SquarePants juga mendapat teguran dari pihak KPI.
Serial kartun ini dianggap sebagai tontonan yang tak berkualitas bagi
anak-anak. Pasalnya, ada beberapa dialog antara tokoh yang sama sekali tak
mengandung unsur pendidikan.
Kartun-kartun ini memiliki banyak sekali penggemar sehingga
saat kartun ini terancam tidak boleh tayang lagi berbagai macam pendapat pun
muncul. Sebenarnya ada banyak cara untuk mengkontrol apa yang ditonton oleh
anak salah satunya dengan mendampingi anak dalam emonton namun cara ini dinilai
kurang efektif karena saat mulai besar anak bisa tidak mau lagi mendengarkan
orang tua, jadi cara lainnnya adalah dengan mengkontrol tayangan itu sendiri.
Namun jika kartun ini dilarang tayang lagi,bagaimana dengan sinteron yang saat
ini tidak bersifat mendidik. Jika kartun tidak diperbolehkan tayang kenapa
sinetron tetap tayang. Sedangkan pada sinteron banyak sekali kekerasan yang
memungkinkan bagi anak untuk meniru apa yang dilihatnya. Hal ini masihh menjadi
perdebatan di masyarakat,karena sinetron banyak sekali penggemarnya hingga
mencapai ratusan episode.
Selain KPI masyarakat juga berperan dengan cara memberitau
kepada KPI apabila ada tayangan kekerasan.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar